home about

Rabu, 07 Desember 2011

FABEL


Serigala dan Bangau


          Pada zaman dahulu kala tuan Serigala dan nyoya Bangau berteman, mereka selalu manghabiskan waktu bersama, pada suatu hari tuan serigala mengundang nyonya Bangau untuk makan siang di rumahnya.
         “Saya harap anda datang, nyonya Bangau” kata si tuan Serigala.” saya akan menyediakan daging yang sangat lezat”. Nyonya Bangau menerima undangan itu dan pergi mengunjungi tuan Serigala. Tuan serigala telah membuat makanan lezat dan disajikan di piring yang besar dan lebar.
          Nyonya Bangau mematuk-matuk piring itu dengan paruhnya yang panjang, tapi dia tidak bisa menggigitnya sampai kepalangya terpatuk.
          Sementara itu, Tuan Serigala memakan menunya dengan lahap sampai ludes. “Sangat menyenangkan bisa makan siang bersama Anda, saya harap kita bisa makan bersama lagi.”,”Terimah kasih atas makan siangnya Tuan Serigala” jawab Nyonya Bangau. “Besok Anda harus datang ke rumah saya untuk makan siang”.”Saya akan datang” balas tuan serigala.
          Esoknya, ketika Tuan Serigala datang ke rumah Nyinya Bangau, dia mencium aroma yang lezat, dalam hati Tuan Serigala berfikir,”bau lezat apakah itu ? pasti makanan enak. Ketika Nyonya Bangau menyajikan makanan, dia meletakkannya di pot yang berleher panjang dan bermulut sempit. “Jangan malu-malu Tuan Serigala,” nyonya bangau mempersilahkan.
         Tuan Serigala berusaha memasukkan cakarnya kedalam pot,tetapi sepertinya tidak berhasil, kemudian dia berusaha dengan menggunakan hidungnya, hasilnya dia Cuma bisa mencium bau makanan lezat itu. Kemudian Nonya Bangau memasukkan parunya yang panjang ke dalam pot dan memakan semua hidangan lezat itu.
         Ketika makana sudah habis, Nyonya bangau berkata “sangat menyenangkananda bisa mengunjungi saya, semoga kita bisa makan siang bersama lagi segera. Tuan Serigala sangat malu dan marah mendengar kata-kata Nyonya Bangau. Tanpa mengucap sepatah kata Tuan Serigala pergi.
        Sejak saat itulah Bangau dan Serigala bermusuhan.

“Nah Teman-teman dari kisah ini mengingatkan kita agar menghargai teman-teman dan berusaha saling memberi dengan ikhlas.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar